PERMINTAAN MAAF RAJA BELANDA KE INDONESIA TIDAK MENGUBAH KEJAHATAN KEMANUSIAAN DI PAPUA
Pembebasan Kolkot Ternate
Para aktivis pembebasan Papua sampai hari ini masih ditahan oleh rezim Jokowi karena mereka menyuarakan penolakan terhadap rasisme bagi bangsa Papua dan pembungkaman ruang demokrasi.
Sampai hari ini, rezim Jokowi bersama kaki tangannya yaitu aparat kepolisian dan TNI beserta ormas reaksionernya selalu merepresi aksi massa yang dilakukan oleh para aktivis pembebasan Papua baik di Papua maupun di Indonesia. Sementara bangsa Papua direndahkan, dipukuli, dan ditangkapi, Jokowi masih asik dengan aktivitasnya membuka ruang investasi masuk ke Indonesia sebanyak mungkin. Kedatangan raja dan ratu Belanda salah satunya. Kedatangan tersebut tidak lain untuk membahas investasi di Indonesia. Tentunya yang diundang dalam pertemuan Jokowi dengan Raja dan Ratu Belanda adalah para pemilik modal, bukan kelas buruh.
Belanda dan Indonesia seharusnya sama-sama bertanggung jawab atas penindasan yang terjadi di Papua sampai hari ini. Eksploitasi sumber daya alam, rasisme terhadap bangsa Papua, militerisasi, pelanggaran HAM berat, dan pembungkaman ruang demokrasi lainnya menjadi cara untuk mempertahankan kekuasaan rezim kapitalis Jokowi dan terus mengaburkan sejarah bangsa Papua.
Pernyataan maaf raja Belanda terhadap kekerasan yang terjadi di Indonesia di masa kemerdekaan tidak sedikitpun mengubah sejarah bahwa bangsa Papua tidak pernah mendapatkan hak menentukan nasib sendiri yang sah dan tidak akan menghilangkan pelanggaran HAM yang masih terus dilakukan Indonesia.
Maka tuntutan untuk menentukan nasib sendiri adalah solusi paling demokratis bagi bangsa Papua. Di samping itu, tuntutan untuk menghentikan rasisme, menghentikan pelanggaran HAM dan pembungkaman ruang demokrasi, serta tuntutan membebaskan para tapol akitivis pembebasan Papua menjadi tuntutan yang perlu diperjuangkan oleh bangsa Papua dan seluruh kelas buruh di Indonesia.
Kami menuntut Belanda dan Indonesia bertanggung jawab atas segala penindasan yang masih terjadi kepada bangsa Papua.
Mari perkuat perjuangan untuk pembebasan bangsa Papua!
Komentar
Posting Komentar